Pages

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these http://2.bp.blogspot.com/-RDccWg18RyY/UQmleau-jDI/AAAAAAAAB3o/v6DiLlu3k5E/s1600/Muhammad+Rasulullah.jpgsentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 19 Mei 2013

Murid-Muridnya

http://conangaul.files.wordpress.com/2012/05/halaqoh.jpg
Orang yang meriwayatkan hadits dari Imam Bukhari tidak terhitung jumlahnya. Sehingga ada yang berpendapat, ada sekitar 90.000 orang yang mendengar langsung dari Imam Bukhari. Di antara sekian banyak muridnya yang paling menonjol ialah Muslim bin Al-Hajjaj, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Khuzaimah,Ibnu Abu Dawud, Muhammad bin Yusuf Al-Firyabi, Ibrahim bin Mi'yal Al-Nasafi, Hammad bin Syakir Al-Nasawi dan Mansur bin Muhammad Al-Bazdawi. Empat orang yang terakhir ini adalah perawi shahih Bukhari yang termashyur.

Guru Imam Bukhari

http://www.sikh-history.com/sikhhist/images/portraits/guru_ramdas.jpg
Dalam perjalanannya ke berbagai negeri, Imam Bukhari bertemu dengan guru-guru terkemuka yang dapat dipercaya. Beliau mengatakan: "Aku menulis hadits dari  1.080 guru, yang semuanya adalah ahli hadits dan berpendirian bahwa iman itu adalah ucapan dan perbuatan." Di antara para guru itu adalah: Ali bin Al-Madini, Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Ma'in, Muhammad bin Yusuf  Al-Firyabi, Maki bin Ibrahim Al-Balkhi, Muhammad bin Yusuf Al-Baykandi dan Ibnu Rahawaih. Jumlah guru yang haditsnya diriwayatkan dalam kitab shahihnya sebanyak 289 guru.

Jumat, 10 Mei 2013

Wafatnya Imam Bukhari

http://4.bp.blogspot.com/-FT888XzyNeo/TZE1kL7-XjI/AAAAAAAAA5g/f33syi3beks/s1600/makam-imam-bukhari.jpg
Penduduk Samarkand memohon kepada Imam Bukhari agar menetap di negeri mereka. Beliau pergi untuk memenuhi permintaan itu. Ketika sampai di Khartand (desa kecil yang terletak enam mil dari kota Samarkand) beliau singgah di kota itu untuk mengunjungi keluarganya yang hidup di daerah itu. Di desa itu, Imam Bukhari jatuh sakit dan menemui ajalnya.

Dia wafat pada malam Idul Fitri tahun 256 H. (31 Agustus 870 M.) dalam usia 62 tahun kurang 13 hari. Sebelum wafat, beliau berpesan agar jenazahnya dikafani tiga helai kain, tanpa baju dan sorban. Jenazahnya dimakamkan setelah zuhur di hari Idul Fitri itu. Dia telah menempuh perjalanan hidup yang panjang dihiasi amal yang mulia. Semoga Allah melimpahkan Rahmat dan Ridha-Nya kepadanya.

Lawatannya ke Berbagai Negeri

http://agus.staff.unimus.ac.id/files/2012/03/imam-al-bukhari.jpg
Imam Bukhari telah melakukan ekspedisi ke berbagai negeri, dan hampir seluruh negeri Islam di singgahinya. Beliau pernah berkata: "Saya pernah pergi ke Syam, Mesir, Jazirah 2 kali, Basrah 4 kali, dan saya bermukim di Hijaz selama 6 tahun, dan tak dapat dihitung lagi berapa kali saya pergi ke Kufah dan Baghdad untuk menemui ulama hadits."

Baghdad pada waktu itu ibukota dinasti Abasiyah, adalah gudang ilmu pengetahuan dan ulama,. Dinegeri itu beliau sering menemui Imam Ahmad bin Hanbal. Imam Ahmad menganjurkan untuk tinggal di Baghdad, dan melarangnya tinggal di Khurasan.

Dalam setiap perjalanannya, Imam Bukhari selalu mengumpulkan dan menulis hadits. Di tengah melam beliau bangun menyalakan lampu dan menulis setiap yang terlintas di benaknya, kemudian lampu itu dimatikan. Hal ini kurang lebih dilakukan dua puluh kali setiap malam. Begitulah aktifitas Imam Bukhari, seluruh hidupnya dicurahkan untuk ilmu pengetahuan.

Senin, 06 Mei 2013

Perjalanan ke Mekkah dan Madinah

http://3.bp.blogspot.com/_jss_ZY_OKZg/TVI_bE9AqzI/AAAAAAAAAHw/Pm0MYE92CYA/s1600/perjalanan_ini.jpg
Pada tahun 210 H. Bukhari bersama ibu dan saudaranya pergi ke Baitullah untuk menunaikan ibadah haji. Kemudian saudaranya yang berusia lebih tua dari dia pulang ke Bukhara. Sedangkan dia memilih tinggal di Mekkah, salah satu pusat menimba ilmu di Hijaz. Di kota itulah dia menempa diri untuk mereguk ilmu yang diinginkan. kadangkala dia pergi ke Madinah. Di kedua kota suci itulah beliau menulis sebagian karyanya dan menyusun dasar-dasar Jami'us Shahih.

Beliau menulis Tarikh Al-Kabir disisi makam Rasulullah SAW dan sering menulis di malam hari di bawah terang bulan. Dan mengarang tiga kitab Tarikh As-Sagir (yang kecil), Al-Awsat (yang sedang), dan Al-Kabir (yang besar). Ketiga buku itu menunjukkan kemampuannya yang luar biasa mengenai rijalul hadits. Sehingga dia pernah berkata: "Sedikit sekali yang belum aku ketahui riwayat orang-orang yang kutulis dalam tarikh itu."

Kecerdasan dan Keunggulannya

http://anung.sunan-ampel.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/brain2.png
Kecerdasan Imam Bukhari sudah tampak sejak kecil. Allah menganugrahinya daya hafalan yang sangat kuat, dan jiwa yang cemerlang. Ketika berusia sepuluh tahun, beliau sudah banyak menghafal hadits. Kemudian dia menemui para ulama dan imam di negerinya untuk belajar hadits, bertukar pikiran, dan berdiskusi dengan mereka. Sebelum berusia 16 tahun, dia sudah hafal kitab Ibnu Mubarak dan Waki', serta memahami pendapat ahlu ra'yi (rasionalis), ushul dan mazhab mereka.

Kelahiran dan Pertumbuhannya

 http://1.bp.blogspot.com/-dJRMxH3LMQ0/TvKdlEd91GI/AAAAAAAAAiM/JK0iXaMcCFU/s1600/Gambar+Ibu+cinta.jpg
Imam Bukhari dilahirkan di Bukhara setelah shalat jum'at, 13 Syawal 194 H. Ayahnya meninggal ketika beliau masih kecil dan meninggalkan banyak harta yang cukup untuk hidup dengan baik dan terhormat. Dia dibina dan dididik oleh ibunya dengan tekun dan penuh perhatian. Sejak kecil, ia selalu mendapatkan lindungan dan bimbingan Allah. Ada riwayat yang mengatakan bahwa pada waktu kecil, matanya tidak bisa melihat. Ibunya sangat bersedih karenanya, dan selalu berdo'a untuk kesembuhannya. Lalu dia bermimpi bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s yang berkata: "Wahai ibu, Allah telah menyembuhkan penyakit mata anakmu karena do'amu." Esok harinya, sang ibu melihat mata anaknya sudah bercahaya. Maka duka hati ibu berganti dengan kegembiraan.

Imam Bukhari (194-256 H./810-870 M.)


http://pesantrencampoes.files.wordpress.com/2013/01/imam-bukhari-2.jpg
Beliau adalah Amirul Mukminin dalam ilmu hadits. Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad ibnu Ismail ibnu Ibrahim ibnu Al-Mughirah ibnu Bardizbah. Moyangnya yang bernama Bardizbah ini beragama Majusi, agama kaumnya. Putranya yang bernama Mughirah memeluk Islam dibawah bimbingan Yaman Al-Ju'fi Gubernur Bukhara (Bukhara adalah nama sebuah kota yang berada di negeri Rusia). Sehingga dia dipanggil Mughirah Al-Ju'fi.

Sedangkan riwayat kakeknya, Ibrahim, tidak jelas. Namun ayahnya yang bernama Isma'il adalah ulama besar di bidang hadits. Ia belajar hadits dari Hammad ibnu Zayd dan Imam Malik. Hadits-hadistnya diriwayatkan oleh orang Irak. Riwayat hidupnya ditulis oleh Ibnu Hibban dalam kitab As-Siqah. Begitu juga putranya, Imam Bukhari, menulis riwayatnya dalam At-Tarikh Al-Kabir.

Ayah Imam Bukhari adalah seorang yang alim, wara',dan taqwa. Menjelang wafatnya beliau berkata: "Didalam hartaku tidak terdapat uang yang haram atau yang syubhat sedikitpun." Dengan demikian, jelaslah bahwa Imam Bukhari hidup dalam lingkungan keluarga yang berilmu, taat beragama dan wara'. Tidak heran bila dia mewarisi sifat-sifat mulia ayahnya.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More